Wednesday, June 20, 2007

ITS Mendominasi Kontes Robot Indonesia 2007

Surabaya, Kompas - Tim-tim tuan rumah dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember atau ITS mendominasi final Kontes Robot Indonesia 2007 dan Kontes Robot Cerdas Indonesia 2007 yang digelar di Graha ITS, Surabaya, Minggu (10/6).

Gelar juara pertama Kontes Robot Indonesia (KRI) direbut tim G-Rush dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS)-ITS. Sementara di Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), PENS-ITS meraih juara pertama untuk kategori Expert oleh robot Dzi-Gear dan Expert Swarm oleh robot Mech-Robo. Dzi-Gear juga dianugerahi penghargaan sebagai robot dengan Teknologi Informasi Terbaik dan memboyong piala bergilir dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi.

KRCI kategori Senior Beroda dimenangi oleh tim Ababil dari Universitas Brawijaya, dan kategori Senior Berkaki dimenangi oleh tim Tarantula -116 dari Universitas Komputer Indonesia Bandung. Sementara untuk kategori robot dengan Ide Terbaik diraih tim Q-lan_TEUS dari Universitas Surabaya.

Dirjen Pendidikan Tinggi Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan, pemenang pertama KRI akan dikirim ke Asian Broadcasting Union (ABU) Robocon 2007 di Hanoi, Vietnam, pada 26 Agustus 2007. Kontes itu diikuti juara kontes robot dari beberapa negara lain. Adapun pemenang KRCI dipertimbangkan ikut dalam kontes robot pemadam api internasional. Pasalnya, tahun ini panitia sudah menerapkan semua peraturan International Fire Fighting Robot Contest.

Kesenjangan

Tim-tim dari luar Jawa umumnya mengeluhkan kesenjangan informasi dan teknologi dengan tim dari perguruan tinggi di Jawa. Direktur Politeknik Negeri Padang Suhendrik Hanwar mengatakan, dominannya tim-tim dari Jawa—khususnya dari ITS—menunjukkan kesenjangan pendidikan yang nyata. "Semua komponen vital untuk robot, seperti sensor dan motor, kami beli di Surabaya," kata Suhendrik.

Saiful Rahman, dosen pembimbing dari Politeknik Negeri Banjarmasin, juga mengemukakan hal serupa. "Kami memang masih jauh dibandingkan dengan tim dari ITS," kata dia.

"Guna mengantisipasi kesenjangan dalam KRI/KRCI, mulai tahun depan akan dipertimbangan untuk diterapkan sistem seleksi per zona wilayah," kata Satryo S Brodjonegoro. (AIK/RAZ)
dikutip dari:http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0706/11/utama/3590900.htm